Sabtu, 07 April 2012

0 'THE RAID' Mendunia

apaan sih The Raid???? emang rame apa filmnya??? Mungkin itu pertanyaan yang selalu ada di benak saya tentang film ini karena banyak sekali komentar positif dari para penontonnya. bahkan katanya film ini di putar juga di Amerika, kanada, singapura, dan Australia. untuk menjawab rasa penasaran saya, saya pun bersama teman2 harus cabut kuliah demi nonton film ini hahaha. maklum jadwal saya terlalu sibuk hahaha. setelah saya menonton film ini wow memang pantas The Raid disebut film yang mendunia. ceritanya sangat menegangkan bahkan film horor aja kalah tegangnya hahaha. ok biar jelasnya kita denger aja penjelasan dari bang Wikipedia hehehe


The Raid adalah film aksi seni bela diri dari Indonesia yang disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais. Pertama kali dipublikasi pada Festival Film Internasional Toronto (Toronto International Film Festival, TIFF) 2011 sebagai film pembuka untuk kategori Midnight Madness, para kritikus dan penonton memuji film tersebut sebagai salah satu film aksi terbaik setelah bertahun-tahun sehingga memperoleh penghargaan The Cadillac People's Choice Midnight Madness Award[8]. Terpilihnya film ini untuk diputar pada beberapa festival film internasional berikutnya, seperti Festival Film Internasional Dublin Jameson (Irlandia), Festival Film Glasgow (Skotlandia), Festival Film Sundance (Utah, AS), South by Southwest Film (SXSW, di Austin, Texas, AS), dan Festival Film Busan (Korea Selatan), menjadikannya sebagai film komersial produksi Indonesia pertama yang paling berhasil di tingkat dunia.

Film ini adalah kerja sama kedua antara Evans dan Uwais setelah film aksi pertama mereka, Merantau, yang diluncurkan pada tahun 2009. Dengan proyek ini, mereka hendak menonjolkan seni bela diri tradisional Indonesia, pencak silat, dalam tata laga mereka. Penata laga untuk The Raid adalah Iko Uwais dan Yayan Ruhian, sama seperti pada Merantau, dengan sejumlah ide dari Gareth Evans sendiri.

Hak distribusi internasional dipegang oleh Nightmare Distribution. Pada saat showcase di Festival Film Cannes 2011, Sony Pictures Classic Worldwide Acquisition membeli hak pendistribusian film ini untuk kawasan Amerika Serikat dan Amerika Latin. Untuk kepentingan mempertinggi popularitas, Sony Pictures meminta Mike Shinoda (anggota Linkin Park) bersama Joseph Trapanese untuk menciptakan musik latar bagi film versi mereka ini. Akibat permasalahan hak cipta dan rencana pembuatan trilogi, film ini dirilis di Amerika Utara oleh Sony Pictures dengan judul The Raid: Redemption. Hak pendistribusian untuk negara-negara lainnya juga telah dijual kepada Alliance (untuk Kanada), Momentum (Inggris), Madman (Australia dan Selandia Baru), SND (kawasan berbahasa Prancis), Kadokawa (Jepang), Koch (kawasan berbahasa Jerman), HGC (Cina), dan Calinos (Turki). Kesepakatan juga telah dibuat dengan para distributor dari Russia, Skandinavia, Benelux, Islandia, Italia, Amerika Latin, Korea Selatan, dan India ketika film ini sedang dipertunjukkan pada Festival Film Internasional Toronto (TIFF), Toronto, Kanada pada September 2011.

SINOPSIS

Di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen tua yang menjadi markas persembunyian para pembunuh dan bandit yang berbahaya. Sampai saat ini, blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tidak tersentuh, bahkan untuk perwira polisi yang paling berani sekalipun. Diam-diam di bawah kegelapan dan keheningan fajar, sebuah tim elit polisi penyerbu berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu apartemen persembunyian tersebut untuk menyergap gembong narkotik terkenal yang menguasai gedung tersebut. Tapi ketika sebuah pertemuan dengan seorang pengintai membuka rencana mereka dan berita tentang serangan mereka mencapai sang gembong narkotik, lampu dalam gedung tiba-tiba padam dan semua pintu keluar diblokir. Terdampar di lantai enam dan tanpa jalan keluar, satuan khusus tersebut harus berjuang melawan penjahat-penjahat terburuk dan terkejam untuk bertahan hidup dalam misi penyerbuan tersebut.

PEMERAN

Iko Uwais sebagai Rama, anggota tim Polisi elit penyerbu dan tokoh utama dalam film.

Donny Alamsyah sebagai Andi, tangan kanan dan otak bisnis narkoba Tama.

Pierre Gruno sebagai Letnan Wahyu, senior kepolisian yang memerintahkan operasi penyerbuan.

Ray Sahetapy sebagai Tama Riyadi, gembong narkotik kejam, penguasa gedung apartemen dan antagonis utama.

Yayan Ruhian sebagai Mad Dog ("anjing gila"), tangan kanan dan tukang pukul Tama yang berkeahlian silat tinggi.

Joe Taslim sebagai Sersan Jaka, pemimpin operasi penyerbuan.

Tegar Satrya sebagai Bowo, anggota tim Polisi elit penyerbu yang keras kepala.

Eka "Piranha" Rahmadia sebagai Dagu, anggota tim Polisi elit penyerbu.

Verdi Solaiman sebagai Budi, anggota tim Polisi elit penyerbu.

Ananda George sebagai Ari

0 komentar:

Posting Komentar

 

Story Of Deny Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates